REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Singapura akan mempertimbangkan pelonggaran pembatasan perjalanan bagi orang-orang yang telah divaksinasi. Saat ini, Singapura sudah mulai melakukan vaksinasi.
"Ada beberapa penelitian yang sedang berlangsung tentang keefektifan vaksin dalam mengurangi risiko penularan, dan kami memantaunya dengan sangat hati-hati," kata wakil kepala satgas penanganan Covid-19 Singapura Lawrence Wong di parlemen pada Senin (4/1).
Dia menyebut saat ini pemerintah sedang menunggu hasil penelitian. "Jika ada bukti yang jelas bahwa risiko penularan dapat diturunkan secara signifikan, kami pasti akan mempertimbangkan beberapa relaksasi dari rezim SHN (stay home notice) untuk pelancong yang divaksinasi," ujar Lawrence.
Saat ini, Singapura melarang sebagian besar perjalanan rekreasi. Namun, ia memiliki perjanjian perjalanan resmi dengan negara-negara tertentu. Sebagian besar penduduk yang kembali ke sana diharuskan mengisolasi diri di hotel yang ditunjuk atau rumah hingga dua pekan.
Menurut data John Hopkins University, Singapura telah mencatatkan lebih dari 58 ribu kasus Covid-19. Sejauh ini, negara tersebut hanya melaporkan 29 kematian.