REPUBLIKA.CO.ID, HO CHI MIN CITY -- Vietnam akan menerima setidaknya 30 juta dosis vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dengan Universitas Oxford tahun ini.
"Vaksin akan diberikan secara bertahap dalam empat kuartal tahun 2021," kata Wakil Menteri Kesehatan Truong Quoc Cuong seperti dilansir oleh Vietnam News.
Suntikan ini membutuhkan dua dosis dan akan diberikan dengan jeda empat minggu, yang berarti akan diberikan ke sekitar 15 juta orang di negara berpenduduk lebih dari 95 juta itu. Cuong menambahkan bahwa pemerintah juga sedang berdiskusi dengan beberapa produsen vaksin lainnya, termasuk Pfizer-BioNTech, Sputnik V Rusia, dan Sinovac China.
Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya, yang memproduksi vaksin Sputnik V Rusia, juga telah menunjukkan minat untuk mengembangkan vaksin di Vietnam. Menurut dia, sebagai bagian dari inisiatif COVAX yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Vietnam memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan vaksin bagi 16 persen dari total populasinya.
Sejauh ini, Vietnam mencatat 1.494 kasus Covid-19, termasuk 35 kematian.