REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Pemerintah Arab Saudi memutuskan membuka perbatasan darat dengan Qatar. Menurut menteri luar negeri Kuwait, Saudi pun berencana membuka kembali ruang udara dan perbatasan lautnya dengan Qatar.
Pengumuman ini muncul pada Senin (4/1) waktu setempat, yakni tengah malam menjelang pertemuan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC). Langkah Saudi diyakini menjadi jalan pembuka selesainya sengketa politik Riyadh beserta sekutunya yang selama ini memboikot Qatar.
Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Mesir memberlakukan embargo politik, perdagangan, dan perjalanan terhadap Qatar pada Juni 2017. Mereka menuding Doha mendukung terorisme dan menjalin hubungan terlalu dekat dengan Iran. Qatar membantah semua tudingan tersebut.
Menyusul pengumuman menteri luar negeri Kuwait atas rencana Saudi tersebut pada Senin (4/1) tengah malam, Qatar menyatakan, pemimpinnya Sheikh Tamim bin Hamad bin Hamad al Thani, berencana menghadiri pertemuan GCC di Saudi pada Selasa (5/1) ini.
Putra Mahkota Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman menegaskan, pertemuan GCC akan berlangsung inklusif, menguatkan reunifikasi dan solidaritas negara anggota untuk menghdapapi tantangan di kawasan.