REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Meksiko akhirnya menyetujui vaksin virus corona Oxford-AstraZeneca untuk penggunaan darurat pada Senin (4/1). Keputusan ini membuat vaksin tersebut menjadi yang kedua mendapatkan persetujuan untuk didistribusikan ke masyarakat.
Sebelum Oxford-AstraZeneca, vaksin Pfizer adalah satu-satunya yang disetujui untuk digunakan di Meksiko. Upaya ini diharapkan dapat memacu upaya vaksinasi yang hanya memberikan sekitar 44 ribu suntikan sejak pekan ketiga Desember, sekitar 82 persen dari dosis yang diterima negara itu.
Asisten Kementerian Kesehatan Hugo Lopez-Gatell mengatakan secara keliru melaporkan persetujuan untuk pembuat vaksin China, Cansino Biologics. Mereka mencatat pihaknya belum menyerahkan hasil studi lengkap untuk keamanan dan kemanjuran.
Meksiko menggantungkan banyak harapan pada vaksin Cansino sekali pakai yang lebih murah. "Ini akan membuat segalanya lebih mudah bagi kami," kata Lopez-Gatell.
Pada awal Desember, Pemerintah Meksiko telah menandatangani kesepakatan pembelian 35 juta dosis vaksin Covid-19 yang dikembangkan perusahaan Cansino. Vaksin tersebut dibuat menggunakan virus flu biasa yang tidak berbahaya untuk membawa informasi genetik dari protein virus corona.