REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri luar negeri Turki dan Libya membahas isu hubungan bilateral melalui sambungan telepon pada Selasa (5/1).
Selain hubungan bilateral, Menlu Turki Mevlut Cavusoglu dan Menlu Libya Mohamed Taher Siala juga membicarakan situasi terbaru setelah gencatan senjata di Libya, dan inisiatif PBB untuk mencari solusi untuk krisis Libya.
Pada Oktober tahun lalu, PBB mengumumkan perjanjian gencatan senjata permanen antara pihak bertikai di Libya selama pertemuan Komisi Militer Bersama Libya 5+5 di Jenewa.
Libya dilanda perang saudara sejak penggulingan Muammar Gaddafi pada 2011. Berbasis di ibu kota Tripoli dan saat ini dipimpin oleh Perdana Menteri Fayez al-Sarraj, Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) didirikan pada 2015 di bawah perjanjian yang dipimpin PBB.
Tetapi upaya penyelesaian politik jangka panjang telah gagal karena serangan militer oleh milisi Khalifa Haftar. Pemerintah Al-Sarraj memerangi milisi Haftar sejak April 2019 dalam konflik yang telah merenggut ribuan nyawa.