REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Angkatan Bersenjata Turki bertekad mempertahankan perjuangan mereka melawan pihak-pihak yang menargetkan keamanan dan kelangsungan hidup bangsa.
Kementerian Pertahanan Nasional Turki pada Rabu pagi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa semua lembaganya menjalankan misi mereka di dalam dan luar negeri dengan kepahlawanan dan dedikasi terhadap segala macam ancaman dan bahaya, terutama organisasi teroris seperti Organisasi Teroris Fetullah (FETO), YPG/PKK dan Daesh/ISIS.
Kelompok teror FETO dan pemimpinnya yang berbasis di AS, Fetullah Gulen, mengatur percobaan kudeta pada 15 Juli 2016 di Turki yang menyebabkan 251 orang menjadi tewas dan hampir 2.200 terluka.
Turki menuduh FETO melakukan kampanye jangka panjang untuk menggulingkan negara melalui infiltrasi lembaga-lembaga Turki, terutama militer, polisi, dan pengadilan.
Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan Uni Eropa - bertanggung jawab atas kematian hampir 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi. Sedangkan YPG adalah cabang PKK di Suriah.
Pada 2013, Turki menjadi salah satu negara pertama yang mendeklarasikan Daesh/ISIS sebagai kelompok teroris.