REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN - Pemilik bar dan restoran di Irlandia perlu menyadari kemungkinan akan terus tutup hingga akhir Maret akibat pembatasan Covid-19. Demikian kata Wakil Perdana Menteri Leo Varadkar pada Rabu (6/1).
"Kalau saya saat ini sedang menjalankan usaha, saya akan berpikir bahwa kemungkinan saya akan menutupnya sampai akhir Maret," kata Varadkar ketika ditanya mengenai nasib restoran dan bar di tengah pandemi.
Aturan kesehatan publik saat ini akan dievaluasi pada akhir Januari. Akan tetapi Varadkar mengatakan Irlandia belum akan "keluar dari masa-masa sulit" pada saat itu.
Di sisi lain, Inggris Raya mencatat lebih dari 1.000 kematian harian Covid-19 untuk pertama kalinya sejak April sementara pemerintah berjuang keras untuk menangani varian baru virus corona yang lebih menular. Empat negara Inggris Raya pada Rabu (6/1) mengonfirmasi 1.041 kematian dalam 28 hari setelah tes positif Covid-19 dan 62.322 kasus baru Covid-19, menurut data resmi.
Angka tersebut menjadi pengingat tajam lainnya dari krisis parah saat Inggris dan Skotlandia mulai menerapkan kembali karantina wilayah Covid-19 pekan ini. Di bawah karantina wilayah itu, warga diperintahkan untuk tetap berada di rumah.
Data pada Selasa (5/1) menunjukkan 60.916 infeksi baru Covid-19 dan 830 kematian. Inggris menjadi salah satu negara yang mengalami pandemi Covid-19 terparah dengan jumlah kematian tertinggi di Eropa.