Kamis 07 Jan 2021 15:38 WIB

Australia Minta China Segera Izinkan Tim WHO Masuk ke Wuhan

Tim WHO ingin menyelidiki asal usul virus Covid-19 di Wuhan.

Dokter menggunakan pulse oxymeter untuk memeriksa saturasi oksigen pasien Covid-19  di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 13 Februari 2020. Pulse oxymeter boleh saja dimiliki andaikan ada anggota keluarga yang bergejala Covid-19 ringan dan melakukan isolasi mandiri.
Foto: EPA
Dokter menggunakan pulse oxymeter untuk memeriksa saturasi oksigen pasien Covid-19 di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 13 Februari 2020. Pulse oxymeter boleh saja dimiliki andaikan ada anggota keluarga yang bergejala Covid-19 ringan dan melakukan isolasi mandiri.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA  -- Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne, Kamis (7/1), meminta China agar segera memberikan akses kepada pejabat Organisasi Kesehaan Dunia (WHO) yang akan menyelidiki asal mula virus corona tanpa ditunda.  Awal pekan ini kepala WHO mengaku sangat kecewa karena China masih tidak mengizinkan masuk tim ahli Covid-19 internasional.

"Kami berharap bahwa izin yang diperlukan untuk perjalanan tim WHO ke China dapat dikeluarkan tanpa ditunda," ucap Payne.

Baca Juga

Ia menegaskan kembali pentingnya riset ilmiah oleh WHO. "Kami menunggu temuan dari misi lapangan internasional yang bertolak ke China," katanya menambahkan.

Virus Corona diyakini pertama kali muncul di Kota Wuhan, China, pada akhir 2019. Sejak saat itu virus tersebut menyebar ke seluruh dunia, hingga menginfeksi lebih dari 86 juta orang dan menelan 1,8 juta lebih korban jiwa.

Australia menjadi yang paling vokal dalam menyerukan penyelidikan independen asal mula virus Corona. Karena itulah, hubungan Australia dan China memburuk.

Sejak itu pula China, yang merupakan mitra dagang utama Australia, membatasi impor daging sapi, memberlakukan tarif terhadap produk anggur Australia dan mengatakan kepada perusahaan penggiling mereka agar menghentikan pembelian katun asal Australia.

sumber : Reuters/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement