REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Vaksin mRNA Covid-19 Moderna kemungkinan akan memberikan perlindungan hingga beberapa tahun. Hal itu dikatakan oleh CEO Moderna, Stephane Bancel meski lebih banyak data yang masih diperlukan untuk membuat penilaian yang pasti.
"Skenario mimpi buruk yang dijelaskan di media pada musim semi dengan vaksin yang hanya bekerja satu atau dua bulan, menurut saya, sudah tidak terlihat lagi," ujar Bancel pada acara yang diselenggarakan oleh grup jasa keuangan Oddo BHF, Kamis (7/1).
"Antibodi yang dihasilkan oleh vaksin pada manusia menurun dengan sangat lambat. Kami yakin akan ada perlindungan yang berpotensi selama beberapa tahun," ujarnya menambahkan.
Bancel mengatakan, perusahaannya akan membuktikan bahwa vaksinnya juga akan efektif melawan varian virus corona yang terlihat di Inggris dan Afrika Selatan. Para ilmuwan mengatakan vaksin yang baru dikembangkan harus sama efektifnya terhadap kedua varian virus.
Perusahaan bioteknologi AS itu menerima persetujuan untuk suntikannya dari Komisi Eropa pada Rabu (6/1). Keputusan blok beranggotakan 27 negara ini diambil Rabu (6/1) ketika gelombang wabah Covid-19 menerjang seluruh kontinen. Komite kesehatan masyarakat Badan Obat-obatan Eropa itu menyetujui vaksin kedua virus corona, setelah Pfizer-BionTech.
Mengingat pengembangan vaksin dan farmakovigilans biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun, durasi perlindungan suntikan Covid-19 memang masih menjadi pertanyaan bagi para ilmuwan dan pembuat peraturan.