REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Seorang dokter berkebangsaan Meksiko yang terserang alergi setelah disuntik vaksin Covid-19 buatan Pfizer dan BioNTech masih dirawat di rumah sakit dan kekuatan ototnya belum sepenuhnya pulih, kata otoritas kesehatan setempat, Rabu (6/1).
Ahli penyakit dalam berusia 32 tahun itu disuntik vaksin pada 30 Desember 2020. Beberapa hari kemudian, ia mengalami kejang-kejang dan dirawat di rumah sakit IMSS, Meksiko.
Diagnosis sementara Kementerian Kesehatan Meksiko menunjukkan dokter itu terserang encephalomyelitis, peradangan pada jaringan otak dan sumsum tulang belakang. Kementerian mengatakan dokter itu memiliki riwayat alergi.
Direktur RS IMSS, Victor Hugo Borja, mengatakan perawatan yang diberikan telah diterima dengan baik oleh pasien, dan ia tidak lagi mengalami kejang-kejang. Kekuatan jaringan otot dokter itu juga mulai pulih.
“Hari ini, dia mulai duduk dan kemungkinan ia akan pulih dan diperbolehkan pulang dalam beberapa hari mendatang,” kata Borja saat jumpa pers.
Pusat Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Amerika Serikat (CDC) pada Rabu mengatakan pihaknya terus memantau adanya potensi alergi pada vaksin Covid-19 buatan Pfizer Inc dan Moderna Inc. CDC menginstruksikan mereka yang memiliki riwayat alergi serius agar tidak mengambil vaksin Covid-19 untuk dosis kedua.