REPUBLIKA.CO.ID, BENGALURU - Inggris pada Kamis (7/1) mengatakan akan memperpanjang larangan masuk untuk wisatawan dari negara-negara Afrika wilayah selatan. Langkah ini dilakukan untuk mencegah penyebaran varian baru Covid-19 yang diidentifikasi di Afrika Selatan.
Pembatasan akan mulai berlaku pada Sabtu dan tetap berlaku selama dua pekan. Demikian kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.
"Masuk ke Inggris akan dilarang bagi mereka yang telah melakukan perjalanan dari atau melalui negara Afrika selatan dalam 10 hari terakhir, termasuk Namibia, Zimbabwe, Botswana, Eswatini, Zambia, Malawi, Lesotho, Mozambik dan Angola, serta Seychelles dan Mauritius," kata Departemen Transportasi negara itu.
"Israel (dan Yerusalem) akan dihapus dari daftar koridor perjalanan Inggris dan orang-orang yang datang mulai 9 Januari dari Botswana, Israel (dan Yerusalem), Mauritius atau Seychelles perlu mengisolasi diri," imbuhnya.
Inggris sebelumnya mengatakan telah melarang sementara masuknya penumpang ke Inggris yang datang dari Afrika Selatan mulai 24 Desember. Aturan itu tidak berlaku bagi warga negara Inggris dan Irlandia serta pemegang visa dan penduduk tetap. Akan tetapi mereka diharuskan untuk mengisolasi diri selama 10 hari.
Inggris telah menjadi salah satu negara yang paling parah terkena Covid-19. Ekonominya mengalami kontraksi paling tajam dari negara mana pun selama gelombang pertama infeksi musim semi lalu.