REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Anggota Dewan Negara China dan Menteri Luar Negeri, Wang Yi mengatakan, China baru saja memperdalam hubungan bilateralnya dengan Tanzania. Dalam pertemuan dan diplomasi itu, kedua negara mencapai empat konsensus pendukung.
Kedua negara juga menjelaskan capaian itu dalam konferensi pers yang dihadiri oleh Wang dan Menteri Luar Negeri Tanzania dan Kerja Sama Afrika Timur, Palamagamba Kabudi.
Wang, secara khusus mengatakan, kedua belah pihak sepakat persahabatan tradisional China-Tanzania adalah harta berharga yang dimiliki oleh kedua belah pihak. Sehingga, generasi ke depan harus saling mewariskan semangat tersebut dan meneruskannya.
Mengutip Xinhua pada Sabtu (9/1), Wang mengatakan, kedua pihak telah sepakat untuk memanfaatkan sepenuhnya visi dan tujuan bersama mereka. Khususnya, dalam pembangunan negara, partai politik dan angkatan bersenjata. Selain dari upaya untuk lebih meningkatkan komunikasi di semua tingkatan dan memperdalam pertukaran pengalaman tentang pemerintahan.
Wang menjelaskan, kedua belah pihak telah sepakat untuk memperkuat kerja sama praktis. Termasuk membangun bersama-sama inisiasi Belt and Road, guna mendukung lebih banyak perusahaan China untuk berinvestasi di Tanzania dan memperluas impor produk-produk berkualitas tinggi Tanzania.
Wang menambahkan, kedua belah pihak juga telah sepakat untuk memperkuat koordinasi dalam urusan internasional, mendukung multilateralisme, menentang campur tangan eksternal, menjaga kesetaraan dan keadilan internasional. Hingga akhirnya, disetujui juga untuk bekerja sama guna menjaga kepentingan inti satu sama lain dan kepentingan bersama negara-negara berkembang.
China juga meyakini dengan upaya bersama dari kedua belah pihak, persahabatan tradisional antara China dan Tanzania akan memiliki konotasi baru.