REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Lebih dari sembilan juta dosis vaksin Covid-19 telah diberikan oleh Pemerintah China kepada warganya. China menggunakan vaksin buatan dalam negerinya hasil buatan perusahaan obat Sinovac dan Sinopharm.
Mulai 15 Desember, China secara resmi meluncurkan program vaksinasi Covid-19 untuk periode musim dingin-musim semi yang menargetkan sejumlah kelompok utama. Termasuk mereka yang terlibat dalam penanganan produk dan pelayanan publik seperti petugas bea cukai, pekerja medis, dan orang-orang yang bekerja di angkutan umum dan barang segar.
Wakil Ketua Komisi Kesehatan Nasional Zeng Yixin menyebut sudah lebih dari 7,5 juta dosis telah diinokulasi di antara kelompok-kelompok kunci di atas sejak program vaksinasi dimulai.
"Dengan 1,6 juta dosis sebelumnya menargetkan kelompok dengan risiko tinggi infeksi, total lebih dari sembilan juta dosis telah diinokulasi di China," kata Zeng dilansir dari kantor berita Bernama pada Ahad (10/1).
Sebelumnya, China kembali memberlakukan lockdown terhadap 11 juta orang di kota utara Shijiazhuang, Provinsi Hebei, China pada Kamis (7/1). Kebijakan lockdown diambil usai lebih dari 100 kasus Corona dikonfirmasi disana.
Pemerintah China menyiapkan sekitar 5 ribu lokasi pengujian untuk memastikan penularan Covid-19 pada masyarakat. Jumlah kasus baru tersebut menjadi yang tertinggi yang pernah terjadi di China dalam 5 bulan terakhir. Kenaikan kasus ini mendorong dilakukannya pengujian massal secara konsisten saat kelompok kasus baru muncul, meskipun relatif kecil.