Ahad 10 Jan 2021 21:54 WIB

Covid-19 di Thailand Lewat 10 Ribu Kasus

Wabah di Thailand diprediksi melambat pada akhir Januari.

Rep: Rizky suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  BANGKOK -- Jumlah kasus Covid-19 di Thailand telah melewati angka 10 ribu kasus dengan 212 kasus baru dilaporkan hingga Sabtu (9/1). Penambahan kasus ini terbilang mengkhawatirkan di Negeri Gajah Putih yang dianggap mampu menekan Covid-19 selama ini.

Juru bicara Pusat Administrasi Situasi Covid-19 (CCSA), Thaweesilp Wissanuyothin mengatakan dari 212 kasus baru 193 di antaranya adalah transmisi lokal. Sementara 19 sisanya kasus impor. Nol kematian dilaporkan selama 24 jam terakhir. 

Baca Juga

Dengan data terbaru ini, Covid-19 di kerajaan itu menjadi 10.053 kasus dan 67 kematian.  "Sejak pertengahan Desember, wabah terbaru di Thailand telah menyebar ke 58 provinsi," kata Thaweesilp pada briefing harian Covid-19 dilansir dari kantor berita Bernama pada Ahad (10/1).

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Thailand mengatakan kemungkinan wabah saat ini akan melambat pada akhir Januari. Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Opas Karnkawinpong menyebut 20 provinsi di kerajaan itu belum melaporkan kasus baru dalam tujuh hari.

"Jika kami dapat melanjutkan upaya kami untuk membatasi penyebaran wabah, kami akan melihat penurunan yang jelas dalam jumlah kasus harian baru pada akhir bulan ini," ujar Karnkawinpong.

"Dalam situasi saat ini, kami dapat mengatakan bahwa kami telah melakukan pengendalian wabah dengan baik," lanjut Karnkawinpong.

Diketahui, Thailand menjadi negara pertama di luar China yang mendeteksi kasus Covid-19 pada Januari tahun lalu. Thailand berhasil menjaga tingkat infeksi relatif rendah hingga pertengahan Desember.

Sebelumnya, wabah terbaru di pasar makanan laut di Samut Sakhon membuat jumlah kasus Covid-19 melonjak ke 5.604 kasus dalam waktu sekitar tiga minggu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement