Senin 11 Jan 2021 11:29 WIB

40 Ribu Warga Afghanistan Terbunuh dalam 5 Tahun Terakhir

Afghanistan meminta komitmen Amerika Serikat dalam penarikan pasukan

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
 Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meminta komitmen Amerika Serikat dalam penarikan pasukan
Foto: EPA-EFE/GHULAMULLAH HABIBI
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meminta komitmen Amerika Serikat dalam penarikan pasukan

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL— Presiden Ashraf Ghani mengatakan, perang di Afghanistan telah menewaskan 98 orang Amerika Serikat sejak 2015, di sisi lain, lebih dari 40 ribu warga sipil dan tentara Afghanistan yang terbunuh dalam periode yang sama.

“Sejak saya menjadi Presiden, sejak 2015, jumlah orang Amerika yang kehilangan nyawa adalah 98. Sementara kami, rakyat Afghanistan, telah kehilangan lebih dari 40 ribu warga sipil dan militer," kata Presiden Ghani yang dikutip di ABNA, Senin (11/1).

Baca Juga

“Kami memikul tanggung jawab untuk masa depan kami. Jadi kalau Amerika Serikat mau mundur, yang kita minta adalah proses yang bisa diprediksi yang disepakati bersama,” tambahnya.

Ghani mendesak Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden untuk membuat keputusannya dan melakukan perjanjian untuk memastikan kepentingan kedua negara. 

Ghani meminta Biden untuk mendefinisikan kepentingan keamanan Amerika Serikat di Afghanistan, dan menekankan bahwa Afghanistan tidak ingin kembali ke masa-masa berat lagi.

“Skala dan ruang lingkup kehadiran Amerika Serikat di Afghanistan perlu ditentukan. Di sini yang paling kritis adalah bagaimana mengawinkan pendekatan berbasis kondisi dengan pendekatan berbasis waktu,” tambahnya.  

Pemerintahan Donald Trump baru-baru ini mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan mengurangi jumlah pasukan Amerika di Afghanistan dari 5.000 menjadi 2.500 pada 15 Januari 2021. 

Dalam kesepakatan bersejarah yang dicapai antara Amerika Serikat dan kelompok militan Taliban Afghanistan pada Februari, Amerika Serikat berjanji untuk menarik semua pasukannya pada pertengahan 2021 sebagai imbalan bagi Taliban untuk menghentikan serangan mereka terhadap pasukan asing pendudukan pimpinan Amerika Serikat di Afghanistan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement