Selasa 12 Jan 2021 06:15 WIB

RS Inggris Kewalahan Hadapi Jumlah Kasus Covid-19

Varian baru virus corona yang lebih cepat menular memperburuk situasi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
 Orang-orang berjalan melalui China Town yang tenang di London, Rabu, 6 Januari 2021. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memerintahkan penutupan nasional baru untuk Inggris yang berarti orang-orang hanya akan dapat meninggalkan rumah mereka karena alasan yang terbatas, dengan langkah-langkah diharapkan dapat dilakukan. tetap di tempat sampai pertengahan Februari.
Foto: AP/Kirsty Wigglesworth
Orang-orang berjalan melalui China Town yang tenang di London, Rabu, 6 Januari 2021. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memerintahkan penutupan nasional baru untuk Inggris yang berarti orang-orang hanya akan dapat meninggalkan rumah mereka karena alasan yang terbatas, dengan langkah-langkah diharapkan dapat dilakukan. tetap di tempat sampai pertengahan Februari.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kepala lembaga kesehatan Inggris, Chief Medical Officer, Chris Whitty memperingatkan Layanan Kesehatan Nasional (NHS) akan menghadapi pekan-pekan terburuk. Ia mendesak masyarakat untuk mematuhi peraturan pembatasan sosial demi menahan laju penyebaran Covid-19.

Whitty mengatakan pemimpin-pemimpin politik mempertimbangkan untuk memperketat peraturan pembatasan sosial. Pasalnya varian baru virus corona yang lebih cepat menular memperburuk situasi. Rumah sakit kewalahan dan petugas medis kelelahan di bawah tekanan.

"Saya pikir semua orang menerima ini masa yang paling berbahaya bagi NHS dalam angka," kata Whitty pada BBC, Senin (11/1).

Saat ini rumah sakit-rumah sakit Inggris merawat 55 persen pasien Covid-19 lebih banyak dibandingkan puncak pandemi bulan April lalu. Pekan lalu Inggris memasuk karantina nasional yang ketiga.

Pemerintah menutup semua bisnis nonesensial, sekolah, dan kampus selama setidaknya enam pekan. Namun polisi melaporkan banyak masyarakat yang melanggar peraturan yang meminta masyarakat tinggal di rumah kecuali untuk alasan mendesak.

Senin ini Inggris juga membuka tujuh pusat vaksinasi skala besar, untuk menambah lebih dari 1.000 lokasi vaksinasi yang sudah didirikan sebelumnya. Pemerintah Inggris menargetkan untuk memvaksin 15 juta orang pada pertengahan bulan Februari.

sumber : AP News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement