REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Sebuah ledakan terjadi di tambang emas bawah tanah di timur laut China. Pihak berwenang China telah mengirim tim penyelamat karena ada 22 pekerja terjebak di bawah tanah tambang emas tersebut.
Menurut Xinhua, kecelakaan itu terjadi di kotapraja Xicheng, provinsi Shandong pukul 14.00 waktu setempat pada Ahad (10/11) lalu. Petugas penyelamat sejauh ini tidak dapat menghubungi para penambang yang terperangkap karena ledakan tersebut merusak sistem sinyal komunikasi.
Xinhua melaporkan tambang tersebut dimiliki oleh Shandong Wucailong Investment Co Ltd. Perusahaan tersebut dinamai oleh Zhaojin Mining, penambang emas terbesar keempat di China, sebagai pihak terkait anak perusahaan dari rekanan dalam laporan tahunan 2019-nya.
Tambang di China termasuk tambang paling berisiko mematikan di dunia. Pada Desember, sekurangnya 18 orang meninggal setelah terperangkap di tambang di kota Chongqing di barat daya China.
Itu merupakan kecelakaan kedua di kawasan itu hanya dalam waktu dua bulan. Korban meninggal pada Desember termasuk di antara 24 orang yang terperangkap di bawah tanah oleh gas karbon monoksida yang berlebihan di tambang batubara Diaoshuidong. Pada September, setidaknya 16 orang meninggal setelah karbon monoksida tingkat tinggi menjebak para penambang di tambang batu bara Songzao di Chongqing.