Selasa 12 Jan 2021 14:58 WIB

Harun Yahya, Buku-Buku Semesta dan Ritual-Ritual Anehnya

Harun Yahya pernah mengaku merasa lebih besar dari nabi-nabi manapun.

Rep: Lintar Satria/Teguh Firmansyah/ Red: Elba Damhuri
Adnan Oktar atau juga dikenal Harun Yahya.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Nama Adnan Oktar atau yang dulu memiliki nama pena Harun Yahya sejak tahun 2018 menjadi perbincangan publik. Tiba-tiba dia terjerat kasus hukum yang bikin heboh.

Harun Yahya yang dulu dikenal sebagai penulis buku produktif tentang semesta dan menyangkal teori evolusi Charles Darwin, kini menjadi pesakitan.

Pengadilan Istanbul menjatuhkan Adnan Oktar hukuman penjara hingga 1.075 tahun penjara pada Senin (11/1). Putusan ini membuka kembali perjalanan sosok yang dikenal mencuci otak para perempuan selama bertahun-tahun..

Adnan Oktar merupakan seorang mahasiswa yang tidak menamatkan pendidikan tetapi terkenal pada 1980-an. Dia mendapatkan pengikut dari kalangan mahasiswa, kebanyakan anak-anak dari elite kaya.

Selama periode itu, Oktar pernah ditangkap karena mempromosikan revolusi teokratis. Dia juga pernah ditangkap karena menggunakan video palsu untuk memeras politisi dan selebritas.

Okta menghabiskan beberapa waktu di rumah sakit jiwa, yang merupakan jalan keluar dari penjara karena sanksi sebelumnya. 

Setelah menulis buku dengan nama samaran Harun Yahya, Oktar mengembangkan alirannya pada 1990-an melalui Science Research Foundation, yang didirikannya terutama untuk mempromosikan buku-buku anti-evolusinya.

Kemudian, dia memiliki program berdiskusi dan berdansa dengan para wanita. Dalam program tersebut, mayoritas pengikut wanita Adnan Oktar tampak memiliki wajah dengan model serupa.

Salah satu murid Adnan Oktar mengatakan, semua pengikut perempuannya memiliki tipe wajah dan tubuh yang sama karena berhubungan dengan pengalaman hidup Harun Yahya di masa lalu. Adnan Oktar hidup di kelab malam kelas bawah.

"Orang mesum ini tumbuh di Ankara, ketika ia masih muda dia biasa bergaul di depan kelab malam murahan di sana, penampilan fisik perempuan-perempuan di kelab itu tertanam di kepalanya," kata Beril Koncagul, salah satu mantan murid Harun Yahya, kepada surat kabar Turki Hurriyet, usai penangkapan Harun Yahya pada 2018.

Harun Yahya menampilkan perempuan-perempuan muda yang menari bersama para laki-laki muda. Ia menyebut, perempuan-perempuan muda tersebut sebagai yavru atau anak kucing (kitten) dan laki-laki muda disebut aslanlar atau singa.

Pemimpin aliran sesat itu beserta para pengikutnya ditangkap pada Agustus 2018 lalu. 

Ia dihadapkan 30 dakwaan, antara lain, mendirikan organisasi kejahatan, pelecehan seksual di bawah umur, pemerkosaan anak di bawah umur, penculikan, menggelapkan pajak, dan melanggar undang-undang antiterorisme.

sumber : Anadolu/Daily Sabah/
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement