REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin menyetujui pembangunan 800 unit permukiman baru di Tepi Barat yang diduduki.
"Kami hari ini dengan senang hati mengumumkan bahwa 800 apartemen baru akan dibangun di Yudea dan Samaria," cuit Netanyahu, sambil menggunakan istilah wilayah Yahudi untuk Tepi Barat.
“Kami akan terus tinggal di sini, kami terus membangun Tanah Israel,” sebut dia.
Menurut Penyiaran Publik Israel, permukiman baru itu akan dibangun di permukiman Israel di utara Tepi Barat. Keputusan pada Senin itu datang beberapa hari sebelum pelantikan Presiden terpilih AS Joe Biden.
Presiden AS Donald Trump telah mendukung aktivitas permukiman Israel di Tepi Barat, sementara Biden telah menyuarakan penentangan terhadap aktivitas tersebut selama kampanyenya.
Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dianggap sebagai "wilayah pendudukan" di bawah hukum internasional, sehingga membuat semua permukiman Yahudi di sana dianggap ilegal.