Deutsche Bank mulai menghentikan bisnis dengan jaringan perusahaan Donald Trump yang sebentar lagi akan mengakhiri masa jabatannya, lapor harian New York Times dan portal ekonomi Bloomberg. Perusahaan-perusahaan Donald Trump diketahui masih punya utang ratusan juta dolar kepada Deutsche Bank dalam bentuk pinjaman.
Media AS mengatakan, jajaran pimpinan Deutsche Bank makin gelisah dengan publisitas negatif seputar Donald Trump, setelah dia terus-menerus mengklaim bahwa dirinya yang memenangkan pemilu presiden secara besar-besaran, namun pemilu itu dicuri darinya.
Setelah insiden penyerbuan ke Capitol oleh massa militan pendukung Trump pada 6 Januari lalu, Deutsche Bank menyatakan menolak untuk berbisnis dengan Donald Trump atau perusahaannya, demikian laporan media AS Senin (11/1).
Kalangan bisnis kecam aksi kekerasan pendukung Trump
The New York Times dan portal ekonomi Bloomberg mengutip sumber-sumber perusahaan yang mengatakan, bank terbesar Jerman itu bermaksud meninggalkan hubungan erat masa lalu dengan miliarder real estate Donald Trump, begitu dia meninggalkan jabatannya sebagai presiden.
Perusahaan payung Trump Organization masih berhutang kepada Deutsche Bank sekitar US$ 340 juta dalam bentuk pinjaman. Baik Deutsche Bank maupun Gedung Putih belum menanggapi laporan tersebut.
Christiana Riley, kepala operasi Deutsche Bank di AS, lewat situs jejaring profesional LinkedIn minggu lalu mengutuk kekerasan di Capitol.
"Kami bangga dengan konstitusi kami dan mendukung mereka yang berusaha menegakkannya untuk memastikan bahwa keinginan rakyat ditegakkan dan transisi kekuasaan secara damai terjadi," tulisnya.
Banyak perusahaan berpaling dari Trump
Bankir kepercayaan Donald Trump di Deutsche Bank, Rosemary Vrablic sudah mengundurkan diri bulan lalu. Dialah yang selama beberapa tahun terakhir membantu mengatur pinjaman ratusan juta dolar untuk perusahaan Trump.
Hubungan Deutsche Bank dengan perusahaan Trump sempat membuat bank Jerman itu mendapat tekanan dari anggota parlemen dan jaksa penuntut AS, yang menuntut bank bersangkutan untuk memberikan informasi tentang hubungan bisnisnya.
Banyak perusahaan di AS yang memutuskan hubungan bisnis dengan Donald Trump, setelah presiden AS itu minggu lalu mendorong pendukung militannya untuk "berbaris" ke Capitol dan mencegah Kongres meresmikan kemenangan Joe Biden. Facebook dan Twitter sudah memblokir akun Donald Trump secara permanen, sementara Youtube memblokir sementara.
hp/as (ap, rtr)