REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengangkat isu perlindungan awak kapal warga negara Indonesia (WNI) saat bertemu dengan Menlu China Wang Yi di Jakarta, Rabu (13/1). Retno meminta Beijing memberi perhatian pada isu-isu terkait yang masih tertunda.
"Saya juga mengangkat kembali isu perlindungan ABK Indonesia yang bekerja di kapal-kapal ikan RRT (Republik Rakyat Tiongkok)," kata Retno saat memberi keterangan pers bersama Wang Yi dari Gedung Pancasila.
Retno menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah China atas kerja sama yang diberikan dalam penanganan kasus-kasus ABK Indonesia. "Saya sekaligus juga memintakan kembali perhatian terhadap masih adanya beberapa isu pending, antara lain pemulangan ABK yang masih stranded, penyelesaian hak-hak ketenagakerjaan, perbaikan kondisi kerja yang aman dan kondusif, serta penegakan hukum melalui mutual legal asistence," ucapnya.
Dalam pertemuan itu, Indonesia dan China menandatangani dua dokumen kerja sama. Pertama yakni nota kesepahaman (MoU) Peningkatan Kegiatan Bersama Antara Kemlu RI dan China. Kedua MoM Pre-Feasibility Study Bendungan Lambakan di Kalimantan Timur.