REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Menteri Kesehatan Lebanon, Hamad Hassan, dirawat di rumah sakit pada Rabu (13/1) karena terinfeksi Covid-19. Demikian disampaikan pusat medis, Rumah sakit Saint George. Hassan dirawat setelah tiga rekan kantornya dinyatakan positif virus corona lebih dahulu.
Lebanon mengalami lonjakan virus Corona setelah perayaan akhir tahun. Pemerintah memutuskan untuk mulai memberlakukan penguncian selama 11 hari dan bisa diperpanjang.
"Kasus covid-19 di Lebanon telah menelan korban jiwa sebanyak 1.705 orang, dengan 32 kematian dan 4.557 kasus baru dalam 24 jam sebelumnya," kata Kementerian Kesehatan dilansir dari The National News, Kamis (14/1).
Hingga hari ini, total pasien yang terinfeksi sebanyak 226.948 orang. Rumah sakit Lebanon bahkan tidak memiliki perlengkapan yang memadai untuk memerangi pandemi karena krisis ekonomi berkepanjangan di negara itu.
Hassan dikritik pekan lalu karena menghadiri makan siang dengan pejabat lain di kota Baalbek di timur.
Komite kesehatan parlemen Lebanon bertemu pada Rabu untuk menyelesaikan undang-undang yang akan memungkinkan negara itu untuk mengimpor vaksin.
"Lebanon telah memesan 2,1 juta vaksin virus Corona dari Pfizer-BioNTech dan 1,5 juta melalui Covax, program vaksinasi WHO untuk negara-negara berpenghasilan rendah," kata ketua komite Issam Araiji kepada The National.