REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS - Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia (RI) untuk Kerajaan Belgia Andri Hadi menyerahkan Surat Kepercayaan (letters of credentials) kepada Raja Philippe Belgia, Rabu (13/1) waktu setempat. Penyerahan Surat Kepercayaan dari Presiden RI Joko Widodo kepada Raja Belgia menjadi titik awal Dubes Andri bertugas secara penuh sebagai Dubes RI di Belgia.
Dalam perbincangannya dengan Raja Phillipe, Andri menyampaikan beberapa hal termasuk soal penanganan pandemi di Indonesia. Dia mengatakan saat ini Indonesia masih bergulat dengan pandemi Covid-19. Meski menghadapi beberapa tantangan menangani pandemi ini, Indonesia berharap dengan adanya vaksin maka negara dapat mengelola pandemi Covid-19 dengan lebih baik.
"Hari ini Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang divaksin Covid-19 di Indonesia," ujarnya kepada Raja Phillipe dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (14/1).
Perbincangan hangat keduanya turut membahas beberapa isu bilateral. Raja Philippe menyampaikan rasa senangnya bahwa Indonesia dan Belgia akan merampungkan kerja sama kontraterorisme.
Hal ini mengingat pengalaman Indonesia yang dipandang baik khususnya untuk program deradikalisasi. Dubes Andri meyakini kerja sama ini akan membawa manfaat yang besar bagi kedua negara.
Minyak kelapa sawit juga menjadi bahasan yang menarik antara keduanya. Kepada Raja Philippe, Andri menjelaskan minyak sawit Indonesia merupakan sustainable palm oil yang diregulasi secara ketat serta memiliki sertifikasi baik nasional (ISPO) maupun internasional (RSPO).
"Minyak sawit justru merupakan satu-satunya vegetable oil yang memiliki proses sertifikasi. Semua minyak sawit Indonesia yang diekspor ke Eropa adalah minyak sawit yang berkelanjutan," ujar Andri kepada Raja Belgia.
Hubungan bilateral Indonesia dan Belgia dimulai sejak 1949 dan berjalan baik hingga saat ini. Total perdagangan Belgia dan Indonesia pada 2019 mencapai 1,7 miliar dolar AS. Sedangkan untuk Januari-Oktober 2020 mencapai 1,4 miliar dolar AS dengan surplus untuk Indonesia.
Komoditas ekspor Indonesia ke Belgia antara lain alas kaki, apparel, furnitur, tembakau, kopi, teh, rempah, produk kulit, kayu, dan produk kayu. Nilai investasi Belgia di Indonesia selama lima tahun terakhir tercatat sebesar 610,89 juta dolar AS.
Sedikitnya terdapat 870 perusahaan yang melakukan aktivitas bisnis dan perdagangan dengan Indonesia. Perusahaan itu antara lain Tribu NV, Ethnicraft, Vincent Sheppard, Socfin, Tereos Fks, SIOEN dan Lavatextiles.
Sebagai payung penguatan kerja sama bilateral, Indonesia dan Belgia telah menyepakati untuk membentuk mekanisme konsultasi bilateral yang disebut Bilateral Consultation. Saat ini kesepakatan telah memasuki tahap penandatangan oleh kedua belah pihak.
Dubes Andri Hadi tiba di Belgia tanggal 11 November 2020. Selain bertugas sebagai Dubes RI untuk Belgia, ia juga diberi kepercayaan sebagai Duta Besar RI untuk Keharyapatihan Luksemburg, Uni Eropa dan World Customs Organization.