REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Garda Nasional bersiap untuk mengerahkan setidaknya 20 ribu tentara di Washington untuk pengambilan sumpah Joe Biden pada 20 Januari. Sedangkan, pada pelantikan Donald Trump 2016, pasukan yang dikerahkan sekitar 8.000 tentara.
Penjabat kepala polisi kota, Robert Contee, menyatakan pasukan yang datang akan bertanggung jawab untuk mengamankan kota sebelum pelantikan Biden, dengan pagar baru memenuhi area Capitol Hill.
Dua pejabat mengatakan beberapa pasukan Garda Nasional diberikan mandat sebagai petugas Kepolisian Capitol untuk menjalankan fungsi penegakan hukum jika diperlukan.
Pejabat Jaksa Agung Amerika Serikat, Jeffrey Rosen, memperingatkan serangan lebih lanjut dalam sebuah video yang dirilis pada Rabu (13/1). Dia mendesak publik untuk memberikan peringatan tentang potensi serangan dan ancaman sebelum pelantikan, termasuk upaya untuk secara paksa menduduki gedung-gedung pemerintah.
Donald Trump dan Komite Nasional Republik telah menyerukan diakhirinya kekerasan menjelang pelantikan. "Mengingat laporan tentang lebih banyak demonstrasi, saya mendesak bahwa tidak boleh ada kekerasan, tidak ada pelanggaran hukum dan tidak ada vandalisme dalam bentuk apa pun," ujarnya dalam pernyataan Gedung Putih.
Trump menyatakan, kekerasan bukan sesuatu yang diperjuangkannya dan Amerika Serikat. "Saya meminta semua orang Amerika Serikat untuk membantu meredakan ketegangan dan menenangkan emosi," katanya.