REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Para wali kota dari kota-kota besar Amerika Serikat (AS) telah meminta pemerintahan Biden yang akan datang untuk mengirim vaksin langsung kepada mereka tanpa melalui otoritas negara bagian. Permintaan diajukan karena infeksi virus corona AS pada Kamis (14/1) melampaui angka 23 juta.
Dalam sepucuk surat kepada Presiden terpilih Joe Biden, sekitar 36 wali kota termasuk New York, Los Angeles, Chicago, dan Houston mengatakan bahwa mereka berada pada posisi terbaik untuk membantu pemerintahan baru memenuhi tujuannya untuk menginokulasi 100 juta orang Amerika dalam 100 hari pertama.
"Meskipun penting untuk bekerja dengan lembaga kesehatan masyarakat negara bagian dan lokal, penyedia layanan kesehatan, apotek, dan klinik, ada kebutuhan untuk secara cepat mengisi kesenjangan di setiap daerah," kata mereka dalam surat.
"Wali kota memiliki kemampuan dan keahlian untuk membangun kemitraan lokal yang diperlukan dan mengisi kesenjangan ini, terutama dalam menjangkau komunitas yang kurang beruntung," kata surat itu.
Biden berencana untuk mengungkap proposal stimulus pada Kamis yang akan mencakup sumber daya untuk peluncuran vaksin virus corona. Upaya vaksinasi massal negara itu jauh dari tujuan awal pejabat kesehatan federal, yang berharap mendapatkan 20 juta suntikan pertama dari rejimen dua dosis yang diberikan pada akhir 2020.
Hanya 11,1 juta vaksinasi telah diberikan dari lebih dari 30 juta dosis yang didistribusikan ke negara bagian pada Kamis. Demikian menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Para wali kota, dengan 40 juta orang di kota mereka, mengatakan sangat sedikit dari mereka yang menerima vaksin langsung dari pemerintah federal. Mereka mengutip sejarah New York yang telah memvaksinasi lima juta orang untuk polio dalam dua pekan.
Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS telah mengesahkan vaksin dari Pfizer Inc dan mitranya BioNTech dan vaksin kedua dari Moderna Inc untuk penggunaan darurat. Keduanya membutuhkan dua dosis, sementara vaksin Johnson & Johnson, yang ditargetkan akan diluncurkan pada Maret, hanya membutuhkan satu suntikan.
Biden akan menjabat pada 20 Januari di saat Amerika Serikat memuncaki dunia dalam total infeksi virus corona dan kematian. Virus itu telah menginfeksi 23.027.112 orang, atau hampir tujuh persen dari populasi AS, pada Kamis sore. Angka itu meningkat sekitar satu juta orang setiap enam hari selama lima pekan terakhir menurut hitungan Reuters. Korban tewas mencapai 385.324.