Biden pernah mengatakan dia bermaksud untuk mengejar kebijakan luar negeri berdasarkan hak asasi manusia. Dia pun mengkritik Arab Saudi karena peran utamanya dalam perang di Yaman.
"Saya akan menjelaskan dengan sangat jelas bahwa kami sebenarnya tidak akan menjual lebih banyak senjata kepada mereka dan mengakhiri penjualan materi ke Saudi di mana mereka masuk dan membunuh anak-anak," kata Biden saat debat presiden.
Pada Juli tahun lalu, pada kampanyenya, Biden mengatakan tidak akan ada lagi pemeriksaan kosong untuk 'diktator favorit' Trump", merujuk pada Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. Selama masa jabatannya, Presiden Donald Trump menjaga hubungan hangat dengan para pemimpin Saudi, dan terkadang membela kerajaan atas pelanggaran HAM berat, termasuk pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi.
Pemerintahan Trump juga menghujani Riyadh dengan kesepakatan dan kebijakan senjata yang menguntungkan, termasuk penunjukan pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman baru-baru ini sebagai organisasi teroris asing (FTO). Demokrat telah meminta Biden untuk membatalkan keputusan tersebut.
Sebab akan ada konsekuensi besar bagi impor makanan dan akses kemanusiaan ke Yaman, yang menghadapi apa yang digambarkan oleh PBB sebagai bencana kemanusiaan terburuk di dunia. Penunjukan teroris disambut oleh Riyadh dan Kairo, tetapi Israel belum mengambil sikap atas tindakan Washington.