REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Jika di negara-negara ASEAN kepala pemerintahan divaksinasi terlebih dahulu untuk meyakinkan masyarakat tentang keamanan dan kemanjuran suntikan Covid-19, tidak demikian halnya di Filipina. Presiden Duterte mengatakan dia siap menjadi orang terakhir yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 untuk memberi jalan kepada kelompok dan warga prioritas, terutama orang miskin dan pekerja garis depan.
“Yang miskin dulu, yang tidak punya apa-apa. Jika vaksin datang, Anda dapat mengambil giliran. Kami akan menjadi yang terakhir," kata Duterte dalam pidatonya pada Rabu malam seperti dilansir Philstar pada Jumat.
Duterte mengatakan negaranya memprioritaskan vaskinasi bagi petugas Kesehatan, warga miskin, pekerja publik dan swasta, termasuk mereka yang berpenghasillan rendah. Duterte mengatakan program vaksinasi pemerintahnya bertujuan untuk menjangkau setiap warga Filipina.
Ia juga mengatakan pemerintah akan menghabiskan P82,5 miliar atau setiap Rp24 triliun untuk membeli vaksin Covid-19 dan mendanai peluncuran program imunisasi besar-besaran.
Sementara itu, juru bicara kepresidenan Harry Roque Jr. mengatakan Duterte hanya ingin memastikan bahwa yang kurang beruntung tidak akan ketinggalan dalam program vaksinasi. Namun meningkatkan kepercayaan publik terhadap vaksin dan mendorong orang Filipina untuk diinokulasi, Roque mengatakan Presiden juga akan bersedia menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksinasi.
Sumber, https://www.aa.com.tr/id/regional/duterte-minta-jadi-orang-terakhir-disuntik-vaksin-covid-19/2110867