REPUBLIKA.CO.ID, WILMINGTON -- Pemerintahan Joe Biden mengatakan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) itu akan segera menerapkan banyak kebijakan baru di hari pelantikannya. Terutama pada isu perumahan, utang mahasiswa, perubahan iklim, dan imigrasi.
Pada Ahad (17/1) kepala staf presiden Joe Biden, Ron Klain, menyebarkan memo pada wartawan. Dalam memo tersebut ia mengatakan Biden akan menerapkan lusinan perintah eksekutif di hari pelantikannya Rabu (20/1) mendatang.
Selama kampanye, Biden berjanji untuk mengubah kebijakan-kebijakan Donald Trump. Janji-janji tersebut sudah Biden sampaikan sebelum pandemi Covid-19 menghantam AS.
Sejumlah kebijakan yang diterapkan antara lain mencabut kembali larangan terbang dari sejumlah negara mayoritas Muslim dan memperpanjang penangguhan pembayaran utang mahasiswa. Biden juga akan menghentikan penggusuran dan pengusiran serta mewajibkan masker di properti pemerintah federal dan bagi orang yang melakukan perjalanan lintas antar-negara bagian. Kebijakan-kebijakan itu sudah Biden janjikan sebelumnya.
Sebagian besar kebijakan tersebut mengubah kebijakan Trump dan tidak memerlukan persetujuan Kongres. Akan tetapi Biden juga mengungkapkan kebijakan imigrasi yang sudah lama dinanti.
Kebijakan imigrasi itu akan membuka jalan bagi jutaan warga imigran ilegal meraih kewarganegaraan Amerika. Kebijakan tersebut membutuhkan persetujuan Kongres.
Kebijakan imigrasi itu memicu perdebatan keras di Kongres yang kini dikuasai Partai Demokrat. Kebijakan anggaran vaksinasi dan stimulus ekonomi Covid-19 senilai 1,9 triliun dolar AS juga menimbulkan perdebatan di Kongres.
Dalam memonya, Klain mengatakan langkah 'Hari Pertama' Biden yang lain akan diterapkan sembilan hari usai pelantikan. Langkah tersebut antara lain memperluas tes Covid-19 dan mendorong pemerintah untuk membeli produk-produk Amerika.
"Presiden terpilih Biden mengambil alih kepemimpinan di masa yang paling krisis bagi bangsa kami. Selama kampanye, Presiden terpilih Biden berjanji untuk segera mengambil tindakan untuk mengatasi krisis-krisis ini dan menjadi lebih baik lagi," kata Klain.