REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT - Penjabat menteri kesehatan Lebanon pada Ahad (17/1) meneken kontrak akhir untuk mengamankan 2,1 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech saat negara tersebut memerangi lonjakan tajam kasus baru virus corona. Vaksin itu diharapkan mulai tiba pada Februari, menurut pernyataan kementerian.
Kementerian juga sedang berkoordinasi dengan sektor swasta untuk mendatangkan dua juta dosis vaksin Covid-19, yang diproduksi AstraZeneca dan Sinopharm.
Lebanon sedang dalam lockdown Covid-19 selama tiga pekan hingga 1 Februari. Jam malam ketat 24 jam juga diberlakukan sampai 25 Januari setelah pelonggaran pembatasan selama masa liburan Natal dan tahun baru menyebabkan peningkatan kasus.
Selain sederet kontrak ini, Lebanon juga menandatangani kesepakatan 2,7 juta dosis vaksin melalui COVAX, program internasional yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyediakan vaksin bagi negara-negara miskin.