REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Di hari pertamanya menjabat sebagai Presiden, Joe Biden berencana membatalkan kebijakan larangan masuk imigran dari negara-negara Islam. Hal ini disampaikan kepala staf presidennya, Ron Klain, dalam memo yang disebarkan ke wartawan Ahad (17/1) kemarin.
Dalam memo tersebut, ia mengatakan Biden akan menerapkan lusinan perintah eksekutif di hari pelantikannya pada Rabu (20/1) mendatang. Klain mengatakan, di sepuluh hari pertamanya pemerintahan Biden akan mengeluarkan serentetan kebijakan yang mengubah kebijakan Presiden Donald Trump.
Pada Senin (18/1), Aljazirah melaporkan di hari pertamanya Biden akan mengumumkan kebijakan penanggulangan pandemi virus corona dan membawa kembali AS bergabung dengan Perjanjian Iklim Paris. Biden juga akan mengeluarkan rancangan undang-undang yang membuka jalan pada jutaan imigran ilegal untuk mendapatkan kewarganegaraan.
Tidak lama setelah dilantik sebagai presiden pada 2017 lalu, Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang masuk imigran dari tujuh negara mayoritas Muslim. Namun karena gugatan hukum, perintah tersebut sempat diubah beberapa lalu ditetapkan Mahkamah Agung pada 2018.
Pengamat mengatakan larangan itu dapat dengan mudah dibatalkan karena dikeluarkan melalui perintah eksekutif presiden. Walaupun gugatan hukum dari sayap konservatif dapat menunda proses pembatalan tersebut.
"Sebagai presiden, saya akan bekerja dengan Anda untuk mengoyak racun kebencian dari masyarakat kami untuk menghormati kontribusi dan gagasan Anda, pemerintah saya akan terlihat seperti Amerika, masyarakat Muslim Amerika akan turut melayani di setiap level," kata Biden pada Oktober lalu.
Sejumlah kebijakan yang diterapkan antara lain memperpanjang penangguhan pembayaran utang mahasiswa, menghentikan penggusuran dan pengusiran serta mewajibkan masker di properti pemerintah federal dan bagi orang yang melakukan perjalanan lintas antar-negara bagian. Kebijakan-kebijakan itu sudah Biden janjikan sebelumnya.
Biden juga berencana mengajukan legislasi baru yang memberikan naturalisasi bagi 11 juta imigran ilegal yang saat ini tinggal di Amerika. Ia juga berjanji akan memvaksin 100 juta orang warga AS di 100 hari pertama pemerintahannya.