REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Dündar Abdülkerim Osmanoğlu, pewaris terakhir takhta Kesultanan Utsmaniyah atau Ottoman Empire dilaporkan wafat pada Senin (18/1) malam. Osmanoğlu berpulang pada usia 90 tahun, kata keterangan keluarga dalam sebuah pernyataan.
“Ayah dari keluarga kami dan dinasti Ottoman, paman kami Pangeran Dündar Abdülkerim Osmanoğlu meninggal dunia di Damaskus, Suriah,” kata Orhan Osmanoğlu, seorang anggota keluarga yang melaporkan peristiwa itu lewat akun Twitter, dikutip dari Daily Sabah, Selasa (19/1). Pantauan Republika, Orhan juga mengunggah kabar duka itu di akun Instagramnya.
Osmanoğlu adalah cucu Pangeran Mehmet Selim Efendi alias cicit Sultan Abdül Hamid II. Mehmet Selim adalah putra Sultan Abdul Hamid. Abdul Hamid adalah Sultan Utsmaniyah legendaris yang berjasa memperpanjang kelangsungan hidup Kekhalifahan Utsmaniyah, yang telah melewati masa kejayaannya di tahun-tahun terakhir abad ke-19.
“Semoga jiwanya beristirahat dengan damai,” kata Orhan menambahkan.
Keturunan Dinasti Utsmaniyah yang tinggal di Turki, telah berusaha membawa Osmanoğlu yang sudah tua dari Suriah, yang negara itu memutuskan hubungan dengan Turki di tengah perang yang sedang berlangsung.
Osmanoğlu tinggal sendirian di Damaskus, Suriah, di mana ia dilahirkan. Orang tua Osmanoğlu diusir dari negaranya oleh kelompok Turki Muda pada 1924, yang menuntut penghapusan Kekhalifahan Utsmaniyah.
Keturunan Dinasti Utsmaniyah dipaksa penguasa Turki kala itu, untuk menyebar ke seluruh dunia setelah runtuhnya Kekhalifahan Utsmaniyah, dan mereka diasingkan mulai 1924. Pada 1952, anggota perempuan Dinasti Utsmaniyah diberikan amnesti, dan keturunan laki-laki diizinkan kembali ke Turki pada 1974.
Namun, hanya sedikit keturunan Sultan Utsmaniyah yang kembali ke Turki karena kebanyakan dari mereka telah membangun kehidupan baru setelah tinggal di luar negeri selama beberapa dekade.
View this post on Instagram