REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China Sinovac Biotech Ltd membela kemanjuran vaksin Covid-19 yang dikembangkannya, yakni CoronaVac. Perusahaan itu mengklaim vaksinnya bekerja lebih efektif jika terdapat jeda lebih lama saat pemberian suntikan pertama dan kedua.
"Kemampuan vaksin untuk melindungi pekerja medis dalam wabah aktif dapat meningkat secara signifikan jika mereka diberikan antara 21 atau 28 hari," kata Sinovac dalam sebuah pernyataan kepada Bloomberg pada Senin (18/1).
Sinovac mengungkapkan, hampir 1.400 dari 13 ribu sukarelawan yang berpartisipasi dalam uji klinis CoronaVac menerima dosis pertama dan kedua dengan jeda tiga pekan. Sementara, sebagian besar sukarelawan yang berbasis di Brasil menerima suntikan kedua dengan jeda dua pekan.
Menurut Sinovac, tingkat perlindungan untuk kelompok lebih kecil hampir 20 poin persentase lebih tinggi dibandingkan pada mayoritas dengan tingkat 50,4 persen. Penjelasan Sinovac muncul setelah adanya tingkat kemanjuran yang berbeda di empat lokasi uji klinis.