REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengucapkan selamat kepada Joe Biden karena telah dilantik sebagai presiden Amerika Serikat (AS) ke-46 pada Rabu (20/1). Dia menantikan kerja sama dengan pemerintahan Biden.
“Selamat Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris atas pelantikan bersejarah Anda. Presiden Biden, Anda dan saya memiliki persahabatan pribadi yang hangat selama beberapa dekade. Saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda untuk lebih memperkuat aliansi AS-Israel," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
Ia pun berharap pemerintahan Biden bakal terus membantu Israel memperluas perdamaian dengan dunia Arab dan menghadapi tantangan bersama. "Terutama ancaman yang ditimbulkan Iran," ujarnya.
Netanyahu tak lupa berterima kasih kepada Donald Trump. "Presiden Trump, terima kasih atas semua hal besar yang telah Anda lakukan untuk Israel, terutama pengakuan bersejarah Anda atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan membawa empat perjanjian perdamaian antara Israel dan dunia Arab," ucapnya.
Pemerintahan Trump memang memiliki peran signifikan dalam proses normalisasi diplomatik Israel dengan empat negara Muslim, yakni Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), Sudan, dan Maroko. AS menjadi mediator utama atas tercapainya setiap kesepakatan normalisasi.
Menjelang berakhirnya masa jabatan sebagai presiden, pemerintahan Trump sempat dilaporkan melobi negara-negara lainnya agar bersedia membuka hubungan resmi dengan Israel. Arab Saudi, Oman, dan Indonesia adalah tiga negara yang sempat disebut dilobi oleh Washington.