Kamis 21 Jan 2021 11:52 WIB

Imigran Bergembira Sambut Potensi Kewarganegaraan dari Biden

Joe Biden mengubah sejumlah kebijakan imigrasi Donald Trump

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Presiden terpilih Joe Biden mengucapkan didampingi istrinya Jill, mengucapkan sumpah untuk menjadi Presiden ke-46 Amerika Serikat, Washington, Rabu (20/1).
Foto:

Ia juga seorang manajer kampanye nasional untuk organisasi advokasi imigran Alianza Americas. Rancangan undang-undang kewarganegaraan itu tampaknya akan mendapat perlawanan keras dari oposisi. Reformasi imigrasi yang serupa pernah diajukan pada 2007 di masa pemerintah George W Bush dan 2013 di masa Barack Obama tapi keduanya gagal diloloskan.  

Namun, imigran lebih optimistis kali ini. Ofelia Aguilar yang menyaksikan pelantikan Biden di televisi bersama empat pekerja lahan pertanian di Homestead, Florida, mengatakan ia tidak pernah merasa begitu positif dengan prospek reformasi imigrasi.

"Saya berharap dia akan memberi kami status legal," kata Aguilar.

Ia datang ke AS dari Meksiko pada 1993 dalam keadaan hamil. Ia bekerja di ladang pertanian selama bertahun-tahun sebelum membuka sendiri bisnis pertanian akar jicama sendiri.  

"Harapan telah terbuka, begitunya banyak orang yang telah menderita," kata Aguilar yang menangis setelah Biden mengambil sumpah jabatan.

Sementara itu, sejumlah pekerja tani di sekitar 56 kilometer sebelah selatan Miami mengatakan mereka kecewa Biden tidak menyebutkan imigran dalam pidato pengukuhannya. "Saya hanya berharap pada Tuhan, bukan pada presiden," kata Sofia Hernández, pekerja pertanian yang tinggal di AS tanpa status legal sejak 1989.

"Begitu banyak yang mengatakan mereka akan melakukan sesuatu, dan saya tidak melihat hasilnya," kata Hernández. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement