REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan beberapa hari kedepan Arab Saudi akan membuka Kedutaan Besar di Qatar. Langkah ini dilakukan usai Arab Saudi dan tiga negara Arab lainnya memperbaiki hubungan dengan Doha.
"Semuanya, keempat negara yang membuat kesepakatan rekonsiliasi penting dengan Qatar," kata Pangeran Faisal pada Al Arabiya, Kamis (21/1) kemarin.
Empat negara yang dimaksudkan Pangeran Faisal antara lain Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir. Pada 2017 lalu empat negara itu memutus hubungan dengan Qatar yang mereka tuduh mendukung milisi bersenjata dan dekat dengan Iran.
Pada 4 Januari lalu Arab Saudi sudah resmi membuka ruang udara, laut dan darat mereka untuk Qatar. Penerbangan komersial antara Riyadh dan Doha sudah dimulai lagi pada 14 Januari.
Awal bulan ini Arab Saudi menandatangani Deklarasi Al Ula dalam pertemuan Dewan Kerjasama Negara Teluk (GCC). Pemimpin dari enam anggota GCC menandantangai dokumen yang mengakhiri perselisihan empat negara Arab dengan Qater tersebut.
Nama deklarasi itu diambil dari nama kota tempat pertemuan GCC tahun ini dilangsungkan. Kamis lalu Pangeran Faisal mengatakan ia optimistis negara-negara yang terlibat akan mengimplementasikan Deklarasi AlUla.
"Kami yakin pihak-pihak yang menandatangani Deklarasi AlUla berniat mengimplementasikanya," kata Pangeran Faisal.