REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan bahwa negaranya bertekad untuk mengatasi virus corona baru dengan meluncurkan program vaksinasi Covid-19 massal. Ramaphosa mengatakan pemerintah akan menggunakan segala cara yang tersedia untuk menyelamatkan nyawa warganya.
"Dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, kami akan memulai program vaksinasi massal yang diharapkan dapat mengurangi infeksi secara signifikan karena menjangkau lebih banyak orang," kata Ramaphosa dalam pidato dilansir dari kantor berita Bernama pada Sabtu (23/1).
Pemerintah juga berkomitmen dalam melindungi mata pencaharian warganya di masa pandemi. "Kita harus semakin rajin mengamati berbagai tindakan kesehatan, menghindari ruang tertutup, tempat keramaian dan kontak yang tidak perlu dengan orang lain," ujar Ramaphosa.
Pada kesempatan terpisah pekan lalu, Ramaphosa juga berjanji bahwa pemerintah akan memberikan program vaksinasi Covid-19 massal yang akan menjangkau 60 juta warga Afrika Selatan. Ramaphosa mengatakan efek pandemi telah membuat banyak bisnis di bawah tekanan, termasuk tambang, yang mengakibatkan hilangnya pekerjaan di negara kaya emas itu.
"Kami juga akan meningkatkan upaya kami untuk membangun kembali ekonomi kami, memulihkan pekerjaan yang telah hilang dan memberikan dukungan kepada rumah tangga yang kesulitan," ucap Ramaphosa.
Afrika Selatan memiliki jumlah infeksi dan kematian tertinggi di benua itu. Negara ini memiliki 1.346.936 kasus yang dikonfirmasi dan 37.449 kematian yang tercatat di seluruh negeri.