REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mobilisasi para penggemar K-Pop kerap menghebohkan dunia maya. Kali ini, mereka turun meramaikan tagar #ImpeachBidenNow yang menjadi trending di media sosial Twitter sebagai aksi melawan pandangan politik terhadap presiden Amerika Serikat (AS) yang baru dilantik dari Partai Demokrat, Joe Biden.
Penggemar K-pop tampaknya tak sedang mendukung tujuan dibuatnya tagar #ImpeachBidenNow. Mereka justru mengaburkan gerakan itu dengan memunculkan konten-konten yang tidak relevan dengan politik AS. Orang yang mengeklik tagar #ImpeachBidenNow niscaya akan lebih banyak menemukan unggahan berupa foto raja K-Pop BTS ataupun meme-meme konyol.
Sebelumnya pada 21 Januari, Anggota Kongres dari Partai Republik Marjorie Taylor Greene mengeklaim telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap presiden Biden, yang dilantik sehari sebelumnya. Dia juga menuding sang presiden pernah terlibat kasus korupsi.
“Presiden Joe Biden tidak layak untuk memegang jabatan presiden. Pola penyalahgunaan kekuasaannya sebagai wakil presiden Presiden Obama sangat mengganggu," tulis Greene di Twitter, seperti dikutip laman Variety, Sabtu (23/1).
Tagar #ImpeachBidenNow pun menjadi perlawanan warganet penggemar K-Pop terhadap cicitan yang dianggap rasis dan tidak berdasar. Ini bukan pertama kalinya penggemar K-Pop memobilisasi pendapat di dunia maya untuk melawan argumen politik. Pada Juni lalu, mereka diketahui melakukan pendaftaran fiktif untuk ratusan ribu tiket acara kampanye mantan presiden Donald Trump di Oklahoma.
Awal bulan itu, mereka membatasi lonjakan postingan #WhiteLivesMatter dan merusak aplikasi buatan departemen kepolisian Dallas yang memungkinkan warga melaporkan "aktivitas ilegal pada protes" dengan membanjirinya dengan video FanCam.
“# ImpeachBidenNow Aku pikir ini saatnya untuk kembali membawa masterpiece ini,” tulis sebuah akun seraya mengunggah video musik.