REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekitar 150 hingga 200 Garda nasional Amerika Serikat yang dikerahkan di Washington DC dinyatakan positif Covid-19. Para pengawal ini dinyatakan positif terkena virus corona setelah mengamankan pelantikan Presiden Joe Biden.
Pada pelantikan presiden, pemerintah AS memberlakukan langkah-langkah keamanan yang sangat ketat. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penjagaan setelah serangan mematikan pada 6 Januari 2021 lalu oleh para pendukung mantan Presiden Donald Trump di Capitol.
Dilansir di Al-arabiya, pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, jumlah pasukan Garda Nasional yang dites positif bisa meningkat. Namun, jumlahnya masih sedikit jika dibandingkan dengan total 25 ribu pasukan yang diperintahkan untuk menjaga kota tersebut selama beberapa hari terakhir.
AS melaporkan lebih dari 4.000 kematian harian akibat Covid-19 selama dua hari terakhir yakni Kamis dan Jumat, menurut analisis Reuters. Hal ini menjadikan jumlah kumulatif nyawa yang hilang di AS akibat Covid-19 hampir mencapai 410 ribu.
Garda Nasional dalam sebuah pernyataan mengatakan, personelnya mengikuti pedoman pusat pencegahan dan pengendalian penyakit. Para personel Garda Nasional juga diperiksa suhunya dan mengisi kuesioner skrining, ketika mereka ditugaskan Washington
Sementara itu, pihak militer mengatakan pengaturan sedang dibuat untuk kepulangan ribuan pasukan ini. Sekitar 15 ribu diperkirakan akan meninggalkan Washington dalam lima hingga 10 hari ke depan.
Setidaknya 7.000 personel Garda Nasional diperkirakan akan tinggal hingga akhir Januari. Sementara 5.000 personel diperkirakan akan tetap berada di Washington hingga pertengahan Maret.