REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Jumat memperingatkan bahwa varian Covid-19 yang ditemukan di Inggris bisa lebih mematikan daripada virus aslinya.
"Ada beberapa bukti bahwa ada keterkaitan antara varian baru virus dengan tingkat kematian yang lebih tinggi," kata Johnson pada sebuah konferensi pers.
Pejabat kesehatan Inggris mengungkapkan bahwa mutasi baru Covid-19 lebih mudah menular sebanyak 70 persen. Inggris mengalami rekor kematian dan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.
Lebih dari 1.290 orang meninggal dalam kurun waktu 24 jam karena virus korona di seluruh Inggris, menurut data pemerintah yang dirilis pada Kamis. Jumlah total kasus infeksi di negara itu sudah melebihi 3,5 juta.