REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyair muda asal Amerika Serikat, Amanda Gorman, membacakan puisi karya dia The Hill We Climb dalam inagurasi Presiden AS Joe Biden di gedung Capitol, Washington DC pada Rabu (20/1). Suaranya lantang dan jelas melantunkan puisi berima bait demi bait.
"Meskipun demokrasi dapat ditunda secara berkala, demokrasi tidak pernah dapat disangkal secara permanen."
Prosa-nya memunculkan gambaran yang mengerikan dan penuh kemenangan, seperti yang dia katakan kepada orang Amerika yang menonton di rumah: "Bahkan saat kami berduka, kami tumbuh."
Siapa Amanda Gorman? Dia adalah gadis 22 tahun kelahiran Los Angeles yang di laman Instagram-nya dia menulis dirinya adalah seorang "penyair, penulis dan pemimpi". Dia jadi penyair termuda yang pernah tampil di inagurasi presiden AS.
Namun siapa menyangka, saat anak-anak dia berjuang melawan kesulitan berbicara. Kini, kini dia bisa berbicara dengan kekuatan, kejelasan dan ketenangan di tangga Capitol AS.
Dibesarkan oleh ibunya, seorang guru bernama Joan Wicks, dia memiliki dua saudara kandung, termasuk saudara kembar yang berprofesi sebagai aktivis. Mantan kepala sekolahnya Luthern Williams mengatakan kepada Sky News bahwa Amanda ditakdirkan untuk menjadi hebat.
"Amanda sangat bersemangat, tapi yang indah dari Amanda adalah dia terdorong untuk mengubah dunia. Sulit untuk mengungkapkan dengan kata-kata betapa bangganya saya dengan apa yang mampu dia lakukan."