Senin 25 Jan 2021 13:09 WIB

Senator Republik Melawan Pemakzulan Trump

Senator Republik mempertanyakan mengapa seorang yang sudah tak menjabat dimakzulkan?

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Donald Trump dan ibu negara Melania Trump tiba dengan Marine One sebelum menaiki Air Force One di Pangkalan Angkatan Udara Andrews, Md., Rabu, 20 Januari 2021.
Foto:

Debat sidang di Senat akan dimulai pada 8 Februari mendatang. Pemimpin kedua partai sepakat untuk menunda sidang tersebut demi memberi tim pembela Trump dan jaksa dari House waktu untuk menyiapkan pembelaan dan pembuktian mereka. Serta waktu bagi Senat untuk mengonfirmasi sejumlah calon kabinet yang ditunjuk Presiden Joe Biden.

Partai Demokrat mengatakan dengan tambahan waktu itu mereka dapat menemukan lebih banyak bukti Trump telah menghasut pendukungnya menyerang Capitol Hill untuk mencegah Kongres meresmikan kemenangan Biden dalam pemilihan presiden bulan November mendatang. Sementara Partai Republik dapat memperkuat pembelaan mereka.

Pemungutan suara di pra-sidang untuk membatalkan sidang ini mungkin akan gagal. Mengingat sekarang Partai Demokrat yang menguasai Senat. Namun Partai Republik mengindikasi banyak Senator mereka yang akan memilih untuk membebaskan Trump.

17 Senator Republik

Partai Demokrat yang berkuasa perlu 17 suara Senator Partai Republik untuk memvonis Trump di sidang pemakzulan. Namun saat House memakzulkan Trump pada 13 Januari lalu, satu pekan usai penyerangan ke Capitol Hill, Senator Tom Cotton dari Partai Republik mengaku tidak yakin Senat memiliki wewenang untuk memvonis Trump usai tidak lagi menjabat.

"Semakin sering saya bicara dengan senator Partai Republik lainnya, semakin banyak yang yakin dengan hal itu," katanya.  

"Saya pikir banyak masyarakat Amerika yang merasa aneh bila Senat menghabiskan waktu untuk memvonis dan mencopot orang dari jabatan yang sudah ia tinggalkan satu pekan yang lalu," tambahnya.

Partai Demokrat membantah argumen tersebut dengan menunjukkan pemakzulan menteri perang pada 1876 yang sudah mengundurkan diri. Fakta ini didukung banyak akademisi. Demokrat juga menekankan penyerangan 6 Januari lalu adalah serangan pertama terhadap Capitol Hill sejak Perang  1812.

Partai Demokrat yakin perusuh didorong oleh hasutan Trump yang meminta pendukungnya 'bertarung mati-matian' menentang hasil pemilu. Karena itu Partai Demokrat yakin Trump harus dimakzulkan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement