REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meningkatkan target vaksinasi untuk mencegah infeksi virus corona jenis baru (COVID-19) bagi warga di negaranya. Target peningkatan vaksinasi hendak dicapai oleh Biden dalam 100 hari pertama jabatannya sebagai presiden AS. Dengan target baru ini, setidaknya 1,5 juta warga Amerika per hari bisa mendapatkan vaksin COVID-19.
Biden mengisyaratkan peningkatan target vaksinasi setelah menandatangani perintah eksekutif yang salah satunya berisi menambah pembelian dosis vaksin oleh Pemerintah AS.
Di awal kepemimpinan, Biden menunjukkan bahwa dirinya hendak mengambil tindakan cepat dalam mengatasi situasi krisis akibat pandemi COVID-19 di AS. Pria berusia 78 tahun ini juga menegaskan bahwa negara dalam situasi genting, di mana bantuan sangat dibutuhkan.
Target vaksinasi terbaru datang setelah Biden menghadapi kritik untuk dapat mencapai tujuan dalam 100 hari pertamanya sebagai presiden. Terkait vaksinasi, AS dalam satu pekan terakhir ini telah melampaui target dengan memberikan satu juta dosis per hari.
“Saya pikir kami mungkin bisa melakukan vaksinasi menjadi 1,5 juta sehari, daripada 1 juta sehari, tetapi tetap harus memenuhi tujuan satu juta sehari,” ujar Biden dalam sebuah pernyataan.
Baca juga : Terapkan Lockdown, Belanda Rusuh
Biden berharap ketersediaan vaksin secara luas bagi warga Amerika dalam beberapa bulan mendatang. Ia menegaskan bahwa AS sedang ‘dalam perjalanan’ menuju herd immunity atau kekebalan kawanan, yang diperlukan untuk mengakhiri pandemi COVID-19 pada pertengahan tahun ini.
Meski demikian, Biden memperingatkan bahwa Amerika akan berada dalam situasi krisis terkait pandemi untuk sementara waktu. Ia memperkirakan sebanyak 600.000 hingga 660.000 kematian akibat COVID-19 masih dapat terjadi di AS.
Berdasarkan data Worldometers, hingga Selasa (26/1), AS mencatat hingga 25.854.354 kasus COVID-19 dan terdapat 431.323 kematian. Sementara, jumlah pasien yang pulih adalah 15.617.063 orang.