REPUBLIKA.CO.ID, BAKU - Permukiman yang baru saja dibebaskan dari pendudukan Armenia akan dibangun kembali berdasarkan konsep “kota pintar” dan “desa pintar,” kata presiden Azerbaijan pada Selasa.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menyatakan hal tersebut selama pertemuan virtualnya dengan Resat Nebiyev, yang dia tunjuk sebagai menteri transportasi, komunikasi, dan teknologi tinggi.
Pemimpin Azerbaijan itu mengatakan bahwa teknologi modern digunakan dalam proyek rekonstruksi, yang akan segera dimulai, dan proyek infrastruktur perkotaan akan berjalan bersamaan dengan proyek penambangan.
Aliyev mengatakan ada banyak sumber daya air dan karenanya ada peluang untuk energi matahari dan angin. "Perlu melibatkan investor asing, dan menciptakan peluang bagi perusahaan lokal. Lahan yang dibebaskan harus menjadi area pengembangan teknologi tinggi," tutur dia.
Dia juga menyerukan penggunaan teknologi modern di bidang pertanian agar tidak tertinggal di belakang.
Perang Karabakh
Hubungan antara bekas republik Soviet tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Karabakh Atas, juga dikenal sebagai Nagorno-Karabakh, yang diakui secara internasional sebagai wilayah Azerbaijan, dan tujuh wilayah yang berdekatan lainnya.
Bentrokan baru meletus pada 27 September 2020, dan selama konflik enam minggu, Azerbaijan berhasil membebaskan beberapa kota dan hampir 300 permukiman dan desa. Setidaknya 2.855 tentara Azerbaijan tewas selama bentrokan.
Kedua negara menandatangani perjanjian yang ditengahi Rusia pada 10 November untuk mengakhiri pertempuran, dan mencapai resolusi yang komprehensif.