REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengatakan akan menggelar program vaksinasi untuk umum pada kuartal ketiga. Korsel juga akan meninjau penggunaan vaksin AstraZeneca pada orang lanjut usia.

Pada Kamis (28/1) Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korsel (KCDC) Jeong Eun-kyeong mengatakan pihak berwenang akan memperluas vaksinasi pada pertengahan kedua tahun ini agar Negeri Ginseng itu bisa meraih kekebalan kelompok atau herd immunity pada bulan November mendatang.

Ia mengatakan vaksinasi untuk kelompok-kelompok penting akan dimulai pada Februari. Kelompok-kelompok itu antara lain petugas medis yang berada di garis terdepan pandemi Covid-19, orang lanjut usia dan pegawai panti wreda.

AstraZeneca membantah laporan media pekan ini yang menyatakan vaksin mereka tidak efektif untuk orang usia di atas 65 tahun. Perusahaan itu mengatakan berdasarkan hasil analisis darah peserta uji coba, vaksin mereka menguatkan imunitas orang lanjut usia.

Korsel telah mengamankan 106 juta dosis vaksin, sehingga mereka dapat memnvaksin 56 juta orang. Sementara populasi Negeri Ginseng itu hanya sebanyak 52 juta jiwa.

Mereka membeli vaksin dari empat produsen yakni AstraZeneca, Pfizer Inc, Johnson & Johnson, dan Moderna Inc. Korsel juga membuat kesepakatan dengan Covax, distributor vaksin Covid-19 yang didirikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).  

KCDC melaporkan Rabu (27/1) kemarin jumlah kasus positif di Negeri Ginseng bertambah 497. Total kasus infeksi virus Corona di negara itu menjadi 76/926 kasus dengan total kasus kematian sebanyak 1.386 kasus.

Hampir setengah dari jumlah kasus infeksi di Korsel pertengahan tahun lalu disebabkan klaster-klaster kelompok-kelompok kecil. Termasuk tempat ibadah dan panti wreda.

Ikuti Whatsapp Channel Republika