REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sebanyak 10 persen dari kasus Covid-19 di Prancis merupakan varian baru virus corona yang pertama kali terdeteksi di Inggris. Hal itu dikonfirmasi juru bicara pemerintah Prancis, Gabriel Attal.
Para ahli kesehatan mengatakan varian Covid-19 Inggris memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi. Saat wawancara dengan saluran radio France Inter pada Kamis (28/1), Attal kembali menegaskan bahwa opsi penguncian Covid-19 yang lebih ketat masih terbuka untuk diambil oleh pemerintah Presiden Emmanuel Macron.
Prancis melaporkan hampir 27.000 kasus baru Covid-19 pada Rabu (27/1), lonjakan harian tertinggi sejak pertengahan November ketika negara itu menerapkan pembatasan total kedua. Data pada Rabu (27/1) mengindikasikan bahwa aturan jam malam saat ini tidak mampu menekan penyebaran virus corona.