REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Qatar Airways membuka kembali penerbangan ke Uni Emirat Arab pada Rabu (27/1) setelah pengumuman berakhirnya Krisis Teluk.
"#QatarAirways melanjutkan penerbangan ke #UAE, mulai hari ini dengan penerbangan ganda setiap hari ke #DubaiDXB, diikuti dengan penerbangan harian ke #AbuDhabi pada 28 Januari," kata maskapai itu melalui Twitter.
Langkah itu dilakukan setelah Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir menandatangani perjanjian rekonsiliasi dengan Qatar selama KTT Dewan Kerja sama Teluk (GCC) di kota al-Ula, Arab Saudi, awal bulan ini.
Keempat negara tersebut sebelumnya memberlakukan blokade darat, udara dan laut di Qatar sejak 2017, mengklaim negara itu mendukung terorisme.
Doha membantah tuduhan itu dan menganggap langkah tersebut sebagai upaya untuk merusak kedaulatannya.
Awal bulan ini, Arab Saudi mengatakan setuju membuka kembali wilayah udara dan perbatasan darat dan laut untuk Qatar sebagai bagian dari perjanjian untuk mencabut blokade koalisi pimpinan Saudi yang diberlakukan terhadap Qatar.