REPUBLIKA.CO.ID, BRUSEL -- Regulator medis Uni Eropa (UE) mengizinkan vaksin virus korona AstraZeneca digunakan pada orang yang berusia 18 tahun ke atas. European Medicine Agency (EMA) melisensikan vaksin tersebut sehari setelah komite vaksin Jerman merekomendasikan bahwa vaksin AstraZeneca hanya boleh diberikan kepada orang berusia 18 hingga 64 tahun.
"Belum ada cukup hasil pada peserta yang lebih tua (di atas 55 tahun) untuk memberikan gambaran seberapa baik vaksin akan efektif. Pakar ilmiah EMA menganggap bahwa vaksin tersebut dapat digunakan pada orang dewasa yang lebih tua," ujar pernyataan regulator, dilansir Aljazirah, Sabtu (30/1).
UE berinvestasi besar-besaran dalam vaksin AstraZeneca karena lebih murah dan lebih mudah ketimbang beberapa vaksin lainnya. Sebanyak 300 juta dosis akan dikirim setelah ada otorisasi dan 100 juta dosis lainnya akan menyusul. UE kesulitan meluncurkan vaksinasi karena menghadapi lonjakan kasus yang merenggut 400 ribu nyawa di 27 negara.
Komisi Eropa telah menyetujui rencana untuk mengontrol ekspor vaksin dari UE termasuk ke Inggris. Komisioner perdagangan UE Valdis Dombrovskis mengatakan, pemantauan dan kontrol ekspor berlangsung hingga maret dan diterapkan pada vaksin Covid-19 yang telah dibeli UE sebelumnya. UE dapat memblokir vaksin jika hal tersebut merusak pasokan negara-negara anggota.
"Ini (vaksin) adalah polis asuransi," ujar Komisaris Kesehatan UE Stella Kyariakides.
Sebelumnya, EMA telah memberikan lampu hijau untuk vaksin dari Pfizer dan Moderna. Keduanya diizinkan untuk diberikan kepada orang dewasa.