REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN - Data awal dari dua uji coba vaksin virus corona baru (Covid-19) menunjukkan, bahwa keduanya kurang efektif dalam melindungi tubuh dari strain virus korona Afrika Selatan. Strain varian baru dari Covid-19 diketahui menyebar luas di negara tersebut.
Data uji klinis menunjukkan bahwa vaksin dari Novavax dan Johnson & Johnson secara signifikan kurang efektif dalam mencegah virus corona pada peserta uji coba di Afrika Selatan. Kedua perusahaan vaksin melakukan perbandingan antara negara-negara yang kurang tersebar varian Afrika Selatan dan di Afrika Selatan di mana varian baru menyebar luas.
Novavax melaporkan bahwa hasil dari uji coba tahap tengah pada Kamis (28/1) menunjukkan vaksinnya memiliki kemanjuran 50 persen secara keseluruhan dalam mencegah Covid-19 di antara orang-orang di Afrika Selatan. Padahal dalam hasil tahap akhir dari Inggris, vaksin tersebut memiliki kemanjuran hingga 89,3 persen.
Pada Jumat (29/1), Johnson & Johnson mengatakan satu suntikan vaksinnya memiliki kemanjuran 66 persen, dilihat dari uji coba skala besar yang mencakup tiga benua. Di AS, kemanjuran vaksin mencapai 72 persen, tetapi hanya 57 persen di Afrika Selatan, di mana varian baru merupakan 95 persen kasus virus korona dalam uji coba.