REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Italia memblokir ekspor senjata ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). Hal itu dikatakan Kementerian Luar Negeri Italia pada Jumat (29/1).
Keputusan itu menyusul peringatan dari para aktivis dan anggota parlemen tentang penggunaan senjata yang melanggar hak asasi manusia di Yaman.
“Ini adalah tindakan yang kami anggap perlu, pesan perdamaian yang jelas datang dari negara kami. Bagi kami, penghormatan terhadap HAM adalah komitmen yang tidak bisa dipatahkan,” kata Menteri Luar Negeri Luigi Di Maio dalam sebuah pernyataan.
Kelompok HAM memuji keputusan itu sebagai "bersejarah," karena akan menentukan blokade lengkap atas penjualan senjata ke negara-negara Teluk.
Jaringan Perdamaian dan Perlucutan Senjata Italia, sebuah koalisi organisasi yang berkampanye menentang penjualan senjata Italia, mengatakan langkah itu akan menghentikan pasokan setidaknya 12.700 bom.
Pada 2018, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte telah berjanji bahwa pemerintahnya ingin mengakhiri penjualan senjata ke Arab Saudi karena keterlibatannya di Yaman dan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
“Kami sangat puas,” kata anggota parlemen dari Partai Demokrat Lia Quartapelle, mengomentari langkah tersebut.
"Jaringan yang menentang penggunaan senjata dan asosiasi Katolik mengalihkan perhatian pada pelanggaran hak asasi manusia di Yaman untuk sementara waktu," sebut Quartapelle.