Senin 01 Feb 2021 13:01 WIB

Terus Meningkat, PMI Manufaktur Indonesia di Posisi 52,2

Angka PMI Manufaktur Indonesia pada Januari 2021 naik dibandingkan Desember 2020.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Manufaktur
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Manufaktur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- IHS Markit mengumumkan, Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Januari 2021 berada di posisi 52,2. Angka itu naik dari Desember tahun lalu yang di level 51,3.

PMI manufaktur Indonesia menunjukkan kenaikan selama empat bulan berturut-turut. Selain itu, peningkatan terbaru pada sektor kesehatan menjadi yang tercepat selama enam setengah tahun, sekaligus paling besar sejak survei yang dilakukan pada April 2011 lalu. 

Baca Juga

IHS Markit menjelaskan, ekspansi solid dan semakin cepat dalam permintaan baru, tercatat selama Januari. Terlihat dari kenaikan ketiga pada jumlah bisnis baru yang paling kuat sejak Juli 2014. 

Naiknya permintaan baru menunjukkan pemulihan permintaan konsumen lebih lanjut. Meski begitu, pesanan ekspor baru kembali turun karena pandemi Covid-19 terus memengaruhi perdagangan ekspor. 

Turunnya bisnis baru dari luar negeri merupakan yang keempat belas dalam beberapa bulan. Peningkatan dalam jumlah pesanan baru mendorong kenaikan produksi manufaktur lebih lanjut pada awal tahun 2021. 

Direktur Ekonomi di IHS Markit Andrew Harker mengatakan, sektor manufaktur Indonesia masih dalam jalur pemulihan pada awal 2021. "Hal itu dengan pertumbuhan output dan pesanan baru di antara yang terbaik dalam survei selama satu dekade ini," ujarnya melalui keterangan resmi pada Senin (1/2).

Tren tersebut, kata dia, memberikan dorongan kepercayaan lebih lanjut. Bahkan paling tinggi dalam empat tahun pada awal tahun.

“Namun, satu aspek negatif dari survei adalah pekerjaan, yang terus turun pada Januari. Ini menekankan, meskipun 

perkembangan menuju pemulihan telah dibuat, masih ada beberapa cara untuk dilakukan sebelum aktivitas yang hilang pada tahun lalu dapat diperbaiki," jelas Andrew.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement